Berikut ini adalah postingan mengenai tips memilih dan membeli gitar bagi pemula,informasi ini murni saya copy dari blog master gitar akustik Indonesia yaitu Om Jubing Kristianto. Saya yakin tips dari beliau ini merupakan tips yang paling mujarap bagi pencarinya. Berikut isi tipsnya:
1) BERAPA DANA YANG TERSEDIA?
Ada cerita, seorang murid gitar
ingin membeli gitar agak bagusan, namun orang tuanya keberatan. "Ah,
cuma gitar gitu aja ngapain mesti mahal-mahal." Jadinya si anak dapat
gitar yang harganya ratusan ribu rupiah (padahal mereka sangat mampu
membelikan yang lebih bagus). Ironisnya, si anak baru saja dibelikan
ponsel seri terbaru. Harganya? Jutaan rupiah. Situasi seperti ini bisa
terjadi di sekolah musik mana saja.
Kualitas gitar menjadi
penting karena ia akan menjadi penentu kemampuan Anda, baik dari segi
teknik ataupun musikalitas. Tentu saja, kita memang mesti sesuaikan
dengan kebutuhan maupun kemampuan keuangan kita. Bila kita betul-betul
pemula, tentu akan terasa berlebihan bila langsung membeli gitar yang
harganya puluhan juta rupiah. Di sisi lain, jangan pula terlalu pelit.
Anda tentu tak ingin merusak kepekaan jari, pendengaran, serta
musikalitas Anda gara-gara memakai gitar murahan.
Tak bisa
dipungkiri, di berbagai toko musik gitar bermerek Yamaha masih
mendominasi terutama untuk tipe-tipe pemula yang diproduksi di
Indonesia. Harganya berkisar ratusan ribu rupiah, tergantung tipenya.
Bila Anda betul-betul pemula, disarankan untuk memilih gitar dari jenis
ini. Tapi sebaiknya ambil tipe yang agak di atas, jangan yang terlalu
bawah.
Bila Anda sudah berada di tingkat lanjut, apalagi mahir, tentu perlu
gitar yang lebih serius. Toko-toko musik di kota-kota besar biasanya
menyediakan gitar tipe-tipe menengah ini. Mereknya meliputi Yamaha,
Prudencio, Aria, dan sebagainya. Harganya di atas dua juta hingga lima
jutaan rupiah.
Nah, bagi yang sudah berada di jalur yang lebih
serius, entah itu sebagai pendidik, player, pehobi serius, ataupun
kolektor, biasanya mereka akan memerlukan gitar yang lebih tinggi lagi
kelasnya. Dari yang semi hand-made hingga yang betul-betul hand-made.
Kelas inilah yang kisaran harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah,
bahkan di atas seratus juta rupiah. Mereka jarang sekali dijual di
toko-toko musik umum di Indonesia. Kebanyakan pemilik gitar-gitar kelas
ini membeli di luar negeri atau lewat internet. Tak sedikit pula yang
membelinya dari pemilik yang lama. Biasanya dari para guru gitar bisa
didapat informasi tentang siapa yang mau menjual atau membeli.
Terkadang, kita juga bisa memesannya lewat toko musik yang ada di sini.
Apa kelebihan gitar-gitar mahal ini dibanding gitar-gitar untuk pemula?
Ini sama seperti pertanyaan, apa sih kelebihan dari sebuah piranti
hi-fi yang canggih dan mahal dibanding sebuah mini compo? Toh sama-sama
untuk mendengarkan musik? Atau, apa sih kelebihan sebuah Jaguar
ketimbang Kijang? Toh sama-sama mobil dan bisa berjalan?
Satu
hal yang pasti, dari segi fisik, gitar-gitar untuk pemula biasanya
memakai kayu lapis untuk bahan bodinya. Sedangkan gitar yang lebih bagus
menggunakan kayu. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas suara. Anda
mesti coba dan bandingkan sendiri untuk memahaminya. Gitar kayu pun
suaranya akan makin bagus bila makin sering dimainkan. Sedangkan gitar
dari kayu lapis suaranya begitu-begitu saja.Yang mana pilihan Anda,
tergantung pada kebutuhan dan isi kantong. Anda yang paling tahu.
2) BAGAIMANA KONDISI FISIKNYA?
Periksa seluruh bagian dan
pastikan tidak ada bagian yang kendor atau lepas. Guncang-guncangkan
untuk mengetahuinya. Bila tidak ada suara apa-apa, berarti aman. Periksa
putaran senar di kepala gitar, berfungsi atau tidak. Lihat juga kondisi
permukaan soundboard atau sisi depan dan belakang gitar, apakah ada
yang retak atau tergores.
Berikutnya, periksa leher (neck) gitar.
Pastikan kondisinya lurus, tidak melengkung. Caranya, angkat pantat
gitar hingga ke depan wajah Anda. Usahakan sisi depan gitar sejajar
dengan mata Anda. Dari situ, luruskan pandangan Anda ke arah kepala
gitar. Bila leher terlihat melengkung, cari gitar yang lain.
(3) SEPERTI APA KUALITAS SUARANYA?
Beres dengan leher, setem-lah gitar. Anda bisa minta bantuan staf toko
untuk menyetemnya. Mainkan semua not pada tiap fret (bilah-bilah logam
tipis di permukaan leher gitar), dan di semua semua senar. Pastikan
semua menghasilkan nada yang tepat, tidak sumbang, atau samar-samar
mengandung nada-nada lain. Semua not ini idealnya menghasilkan volume
yang sama saat dipetik dengan kekuatan yang sama. Jangan sampai ada
not-not yang lemah volumenya, sementara not di fret sebelahnya lebih
kencang. Untuk pemeriksaan yang satu ini idealnya memang dilakukan teman
yang mengerti gitar, atau setidaknya mengerti musik, terutama bila Anda
benar-benar buta musik.
Pastikan juga tidak ada satu pun not
yang pecah (buzzing). Bunyi tak nyaman ini biasanya muncul bila senar
membentur fret saat bergetar. Penyebabnya bisa karena fret yang terlalu
tinggi atau karena action (jarak senar ke permukaan leher) yang terlalu
rapat/kurang renggang.
(4) NYAMANKAH JARI-JARI SAYA?
Kondisi gitar bagus, suaranya pun
balance semua, nadanya tak ada yang sumbang, lalu apa lagi? Coba
mainkan. Jika belum bisa, coba tekan sebuah fret dan bunyikan notnya.
Lakukan pada fret-fret lainnya. Apakah Anda harus menekan dengan sangat
keras agar bisa menghasilkan nada yang bersih? Ataukah cukup menekan
ringan saja?
Semakin berat Anda harus menekan, semakin cepat pula
jari-jari kita lelah saat bermain. Tentunya kita lebih suka gitar yang
tidak harus ditekan kelewat keras. Selain lebih nyaman, jari-jari juga
bisa bergerak lebih lincah. Kenyamanan jari kiri ditentukan oleh action.
Tentang action, disarankan untuk memilih gitar yang action-nya tidak
terlalu renggang. Sebab, semakin renggang, semakin besar pula tenaga
yang diperlukan jari kiri untuk menekan senar. Kendati demikian,
pemilihan tingkat action ini terkadang juga tergantung selera gitaris.
Karena ada pula yang menyukai action agak tinggi untuk mendapatkan
membal senar yang lebih responsif.
Tipe senar juga bisa
memengaruhi kenyamanan jari. Senar tipe hard-tension tentu memerlukan
tenaga jari lebih besar untuk menekannya ketimbang yang normal-tension.
Tentang senar, sudah pernah dibahas khusus pada edisi terdahulu. Bila
Anda berniat mengganti senarnya, jangan pernah ganti senar nilon dengan
senar logam. Sebab, tegangan dari senar logam jauh lebih besar daripada
senar nilon. Gitar akustik nilon tidak didesain untuk menahan tegangan
sebesar itu.
(5) SUKAKAH SAYA PADANYA?
Ini memang agak
subyektif. Namun bisa saja terjadi seperti ini: semua pertanyaan di
atas tadi bisa terjawab dengan baik, dengan kata lain gitar ideal sudah
Anda temukan. Anehnya, Anda tidak bisa menyukainya. Ada sesuatu yang
menyebabkan Anda kurang sreg dengan gitar ini. Jangan paksakan. Coba
gitar yang lainnya lagi. Sayang bukan jika Anda sudah membelinya tapi
tak pernah disentuh. Itu sebabnya, ada yang berpendapat, mencari gitar
itu seperti mencari jodoh!
Bagaimana bila kita tak bisa juga menemukan sang gitar ideal? Cobalah
meminta staf toko mengeluarkan stok-stok setipe dari gudangnya. Sering
terjadi, meski dari tipe dan harga yang sama, dua gitar bisa memiliki
kualitas yang jauh berbeda. Kita tak akan pernah tahu bila tak
membandingkannya. Bila semua stok sudah dicoba dan masih belum ada yang
bagus? Pilihan pertama, cari tipe yang sekelas lebih tinggi dari itu.
Tentunya bila dananya ada. Bila tidak, terpaksa Anda cari ke toko lain
untuk mencari lagi.
Apa pun kelas gitar yang Anda cari,
persyaratan-persyaratan di atas berlaku. Tentu saja, semakin mahal tipe
gitar, semakin bertambah persyaratannya. Pada gitar-gitar kelas atas,
penilaian terumit dan paling subyektif adalah perihal karakter suara
seperti halnya pada manusia. Sebagai contoh, ada sejumlah karakter yang
kerap digunakan: cerah-ceria, anggun-berwibawa, berat-kering,
lembut-ringan, dan masih banyak lagi. Penjabarannya sulit dilukiskan
dengan kata-kata. Hanya dengan mendengar langsung suara gitar
bersangkutan kita bisa memahaminya. Mana yang bagus? Semuanya terpulang
pada minat dan selera kita. Selamat mencari "jodoh"!
***
(Artikel ini pernah dimuat di majalah "Staccato" tahun 2005)
Sumber: http://jubingfantasy.multiply.com/journal/item/4/Tips-Memilih-dan-Membeli-Gitar