Kesibukan yang melanda masyarakat ibu kota kini semakin menyita banyak waktu. Terkadang pekerjaan mudahpun sulit untuk kita lakukan sendiri,sebagai contoh untuk mencuci kendaraan sendiri baik mobil maupun kendaraan sepeda motor. Bukan hanya karna sulit meluangkan waktu saja,namun fisik yang sudah banyak diforsir untuk melakukan pekerjaan pokok seringkali membuat tubuh seperti kelelahan untuk melakukan pekerjaan kecil seperti itu. Lalu,harus kemana jika kendaraan yang biasa kita gunakan sehari-hari keadaannya sudah tidak sedap di pandang karna penuh debu yang menempel? sedangkan tubuh kita sudah lelah untuk mencucinya sendiri. Cuci Steam ! itulah tempat yang pas untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun dalam tulisan ini kita tidak akan membahas mengenai apa itu cuci steam ataupun kesibukan masyarakat ibu kota. Disini kita akan membahas mengenai siapa yang berjasa atas berihnya kendaraan kita.
Sebut saja "tukang". "tukang" disini adalah seseorang yang pekerjaannya mencuci kendaraan kita,bukan berari dia lah pemilik perusahaan Cuci Steam. Dan yang akan kita bahas tepatnya mengenai "tukang" Cuci Steam pada perusahaan Cuci Steam non-formal,dalam arti perusahaan ini tidak memiliki ikatan khusus dengan pemerintah. Tahukah anda bagaimana mereka bisa bekerja sebagai tukang cuci steam? bagaimana caranya mereka bisa bergabung dengan perusahaan tersebut? apa saja yang biasanya mereka lakukan kala melakukan pekerjaannya? dan berapakah pendapatan mereka selama sehari? seminggu? atau sebulan?. Disini lah kita akan mengulas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Beberapa hari yang lalu saya mendatangi suatu peusahaan Cuci Steam non-formal,tentunya untuk mencuci kendaraan sepeda motor saya. berhubung saya mendapat tugas dari dosen Sumber Daya Alam mengenai bagaimana perekrutan karyawan pada perusahaan non-formal,maka saya jadikan kesempatan itu untuk mengerjakan tugas saya. karna saya sudah menjadi langganan pada cuci steam tersebut,maka sayapun sudah akrab dengan hampir semua pegawai tukang cuci disana. Sambil mengawasi sepeda motor saya yang sedang di kerjakan,saya mengajak tukang yang mengerjakan sepeda motor saya untuk mengobrol mengenai pekerjaannya itu. Berdasarkan informasi yang saya dapat dari beliau sebagai narasumber,ternyata cara beliau bergabung dengan perusahaan ini sangat sederhana. awalnya beliau hanya ikut-ikutan salah satu temannya yang memang suda terlebih dahulu menjadi pegawai sebagai tukang diperusahaan tersebut,kemudian beliau tertarik untuk ikut bekerja sebagai tukang,mengingat beliau sudah tidak melanjutkan sekolahnya yang hanya tamatan SMP,daripada menganggur lebih baik mencari uang. "nggak ada embel-embel apa-apa yang bikin kesan resmi sih buat masuk sini,bos cuma bilang ya udah kalo emang pengen kerja di sini boleh aja". karna beliau sudah biasa memperhatikan temannya mencuci kendaraan,maka beliaupun menjadi hafal bagamana tekniknya. kemudian saya bertanya mengenai pendapatan,dan beliaupun menjawab "disini sistemnya langsung,perhari. pokoknya dibagi dua sama bos,kalo 1 motor Rp. 7000,bos 4 ribu saya 3 ribu. kalo 1 mobil 12 ribu,bos Rp. 7000 y saya sisanya". kemudian pertanyaan saya yang terakhir,biasanya berapa kendaraan dan kira-kira berapa uang yang beliau peroleh dalam sehari mencuci? dan beliaupun menjawab "kalo lagi musim kemarau gini banyak mba,kan sumur-sumur dirumah pada kering,jadi airnya untuk keperluan lain dan orang-orang pada nyuci motornya kesini buat hemat air di rumah,bisa bisa saya dapet kadang-kadang sampe 10 motor,kadang 15 motor kalo sampe malem,kadang mobil juga dapet 3. itu juga udah bagi-bagi sama teman-teman saya yang lain,lumayanlah kalo musim kemarau gini saya bisa kantongin sampe Rp. 70000 sehari,tapi kalo musim ujan kadang cuman Rp. 20000,ato Rp. 30000 an lah sampe malem".
Wah ternyata sangat mudah yah untuk bergabung dengan perusahaan nonformal,walaupun pendapatannya kadang pas-pasan.
Begitu lah Informasi yang saya dapat mengenai perekrutan pegawai pada perusahaan Cuci Steam.
Oleh: Rosita Anjarsari (16210252)
2EA03 FE UG 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar